Rabu, 26 Oktober 2016

Catatan Harian Rie 4

Oktober, 2016

Rasanya sudah begitu lama saya tidak menulis catatan harian.

Sebenarnya saya ragu untuk tetap memberi judul Catatan Harian Rie, karena Rie adalah gadis dalam cerita saya yang berjudul Snow Memories, yang nasibnya berbeda sedikit dengan saya. Saya menulis atas namanya, tetapi sebenarnya ini kisah hidup atau pengalaman saya.

Seorang Himawari Natalia.

Tetapi karena sudah terlanjur, ya sudahlah ya.

Menjelang akhir Oktober, sejak saya terakhir kali menulis catatan harian, rasanya sudah banyak yang berubah dari saya.

Saya mulai terbuka dan akrab dengan beberapa teman, walau saya masih sering sendirian.

Saya mulai mengakrabkan diri dengan teman saya di kelas sebelah atau beberapa adik kelas, untuk bercanda dan mengobrol di kala istirahat. Sulitnya, karena beda kelas, saya tetap sering merasa sendirian di kelas.

Sedangkan di kelas... yah, beberapa sudah mulai akrab dengan saya. Terutama beberapa anak-anak cowok yang duduk dekat dengan saya di kelas. Saya merasa senang, sedikit terhibur walau saya tidak bisa kembali akrab dengan kedua teman perempuan saya yang dulu.

Untuk tugas kelompok, saya masih sering pindah kelompok sana dan sini, tidak tetap. Sehingga walaupun sedikit, saya berbaur dengan teman. Well, berada dalam kelompok yang berbeda setiap kali tugas memang kurang menyenangkan karena kesannya seperti anak buangan, tapi sejauh ini menyenangkan. Dan terkadang, jika ada tugas yang dapat saya lakukan sendirian, maka saya akan melakukannya sendirian.

Terakhir, sahabat saya... kedua teman saya sejak SMP. Bahkan salah satunya sejak SD.

Dua sahabat saya itu selalu ada untuk saya. Mereka... yah, walau mereka berdua cowok, saya sering pergi bersama dengan mereka di akhir pekan, dan itu sangat menyenangkan. Atau jika kami tidak punya uang untuk jalan-jalan, kami hanya sekedar berkumpul dan mengobrol hingga larut malam.

Saya tidak mau menukar apapun yang paling berharga di dunia ini dengan kedua orang seperti mereka.

Saya bahagia.

Saya senang berada di antara mereka berdua.

Itu lebih berarti dari pada teman-teman sekolah sekalipun.

Hidup ini terasa berarti bersama mereka. Ketika saya sendirian, saya berjanji tak akan pernah sedih karena selalu ada mereka untuk saya.

Terima kasih. 

Sampai jumpa.