Kamis, 17 September 2015

My First Debut Novel - Cinta Kau dan Dia

Hue, baru sempet nulis blog lagi, hehehe. Kali ini aku mau membahas tentang novel pertamaku!! *bersorak*


Jujur saja, novel ini dibuat ketika aku masih kelas sembilan(atau kelas delapan?) yang masih memiliki sedikit hal tentang cinta. Aku membuat novel ini berdasarkan imajinasiku, hampir seratus persen. Dan berikut adalah gambar cover bukunya ^0^





Sinopsis:



“Tar, lo tau nggak, apa yang paling gue pengin saat ini? Bukan jadi tokoh utama di teater, bukan juga jadi artis beken,” ucap Ray, nada bicaranya sangat halus. “Gue bener-bener nggak tau kenapa bisa begini... dengan waktu secepat ini... tetapi gue pengin jadiin orang di hadapan gue sebagai kekasih. Gue suka sama orang di hadapan gue....”Wajah Tara tertunduk. Ia takut salah mendengar. Semua ini terasa terlalu tiba-tiba...
***
Apa yang kau lakukan jika dua cowok paling populer di sekolah sama-sama menyukaimu? Padahal selama ini kau dikenal sebagai gadis biasa-biasa saja. Kegalauan itu yang harus Tara kecap saat ini. Kegalauannya semakin menjadi ketika ia harus menelan kenyataan pahit: Arial, mantan kekasih Tara, dan Ray, si murid baru, adalah kakak-beradik. Ia tak mungkin menerima cinta keduanya. Ia tahu dengan pasti, cinta harus memilih. Saat ia mulai menjatuhkan pilihan pada Ray, Arial terus berusaha membuat Tara kembali jatuh dalam pelukannya. Entah mengapa, Tara tak kuasa menolak pesona lelaki itu. Tara tak mengerti kenapa cinta harus ada di hatinya. Sayangnya, ia tak yakin untuk siapa rasa itu harus ia labuhkan...



Hm, aku nggak banyak berkomentar mengenai novelku sendiri deh :) berhubung ini adalah novel buatanku, tentu saja aku merasa ini novel yang bagus. Jadi, apa yang akan kutulis di postingan ini? Bagaimana kalau beberapa latar belakang atau dibalik novel ini? Hehehehe.

1. Judul awalnya bukan "Cinta Kau dan Dia"

Sejujurnya... aku tidak membuat novel dengan judul demikian. Aku membuatnya dengan judul... yah, pokoknya agak nista, merupakan gabungan dari dua karakter utama. Malu nyebutnya, hehehe. Kurang lebih, aku merubah judulnya sebanyak dua kali dalam proses pembuatan.

2. Nama karakter 'Riko' dalam novel ini adalah perempuan.

Ada beberapa yang mengira kalau karakter tambahan di novel ini adalah laki-laki, padahal seorang perempuan. Nama tersebut berasal dari salah satu karakter di anime favoritku, namanya Aida Riko. Hmm, walaupun pembaca mengira karakter ini adalah laki-laki, kupikir bukan masalah besar.

3. Alasan dibalik pertemuan dua orang tokoh utama di klinik dokter gigi dan berlanjut di toko snack.

Alasan? Hmm, jarang sekali ya, bila pertemuan pertama di klinik dokter gigi, kemudian berakhir di toko snack. Simpel aja sih, ide pertemuan pertama itu kudapat karena bosan menemani mamaku berobat gigi, hahaha xD kalau toko snack... hm, hanya semata-mata karena aku suka membeli snack, terutama lanting.

4. Pendapat tentang Tara

Dalam bayanganku, Tara adalah gadis tomboi tapi manis. Seorang gadis remaja yang mudah gelisah, percaya pada apa yang terjadi adalah sebuah takdir yang sudah ditentukan. Seorang gadis yang sensitif, namun tidak ragu-ragu menentukan perasaannya. Juga, seorang yang profesional dalam teater.

5. Pendapat tentang Ray

Dia adalah seorang lelaki yang keren, tahu bahwa dirinya disukai, namun tidak pernah berusaha menyombongkan dirinya. Lelaki yang tenang dalam berbagai situasi, walau hal-hal menyangkut Tara selalu membuatnya cemas. Ia adalah lelaki yang menyayangi keluarga lebih dari apapun dan mudah berkorban untuk hal yang ia percayai.


Well, kupikir sudah cukup banyak pembahasannya, hahaha :D saking banyaknya jadi mirip spoiler, hehehe.

Silakan membeli buku pertamaku, atau bahkan yang sudah beli? Terima kasih banyak ^0^
Ada pertanyaan yang mau disampaikan? Mention twitterku @_nanatal23 atau bertanya melalui ask.fm @nanatal23

Akhir kata, terima kasih telah membaca postingan ini !! ^^

5 komentar:

  1. ohiya kak, mau tanya nih. Kalau kirim naskah apa wajib ada surat pernyataan keaslian naskah dan surat pengantar? Berlaku nggak ya, kalau kirim naskah pakai email? Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau wajib tidaknya itu tergantung penerbit, tapi untuk Media Pressindo tidak perlu, kok.
      Beberapa penerbit ada yang menerima naskah lewat email, ada yang tidak. Saya sudah merangukum beberapa penerbit yang menerimanya dalam link: http://himawariplaylist.blogspot.co.id/2014/10/ohayou-gozaimasu-hehehe-xd-pasti-banyak.html

      Terima kasih ^^

      Hapus
    2. Makasih kak atas jawabannya ^^ Kalau pakai email pun mesti pakai surat pernyataan dan pengantar?

      Hapus