Senin, 11 April 2016

Tips Pengembangan Karakter dalam Menulis oleh Windry Ramadhina

Penulis mana sih yang tak butuh karakter? Karakter adalah salah satu bagian utama yang bertanggung jawab untuk menjalankan skenario yang telah ditulis. Bisa dibilang karakter adalah bagian vital dari sebuah cerita. Bukankah begitu?

Karakter atau sebutan lainnya adalah tokoh, sering menimbulkan problematika tersendiri bagi tiap penulis karena sering kali keutuhan penokohan itu kurang terdeskripsi dengan rinci oleh sang penulis. Semakin utuh penjelasan penokohan dalam suatu cerita, maka semakin nyata dan hidup juga tokoh dalam cerita itu. Menciptakan karakter dalam sebuah cerita rupanya menginspirasi salah satu penulis sohor Indonesia untuk membagi ilmunya kepada penulis Indonesia melalui blog pribadinya. Dialah Windry Ramadhina, penulis yang telah menyemarakkan sastra Indonesia. Dalam kiprahnya di dunia tulis-menulis, Windry telah menelurkan banyak karya terkenal, di antaranya London (akan difilmkan), Montase (hingga tahun kamu masih bisa mendapatkannya di beberapa toko buku hingga), memory, Orange(diterbitkan kembali tahun ini, dulunya adalah novel pertama Windry), Metropolis dan novel terbarunya yang berjudul Last Forever.



Berikut ini 8 poin penting dari Windry Ramadhina demi membuat tokoh-tokoh dalam ceritamu semakin nyata.

1. PENDESKRIPSIAN FISIK TOKOH HARUS JELAS
Bagi Windry, untuk memahami lebih dalam karakter yang kita ciptakan itu paling mudah jika dimulai dengan mendeskipsikan fisik mereka. Ketika melakukannya, Windry mengaku, dia menggambarkan fisik karakter sedetail mungkin, bahkan tak jarang ia menggambar karakter-karakter ciptaannya demi visualisasi yang lebih jelas. Kamu bisa memulai dengan mendeskripsikan rambutnya. Apa warna rambutnya, tipe rambutnya bagaimana? Keriting, lurus, bergelombang, atau suka mengembang jika tersiram air hujan? Lalu merujuk ke mata. Sipitkah? Besarkah? Apakah setajam elang ketika menatap lawan bicaranya? Kemudian bibirnya? Besar, tebal, atau tipis? Bagaimana dengan postur? Tinggi? Kurus? Gemuk? Berotot? Kamu bisa juga deskripsikan bagian tubuh mana yang paling disukai dan dibenci tokohmu.

2. PENDESKRIPSIAN BAHASA TUBUH JUGA DIPERLUKAN
Menyisipkan body language atau gesture dalam penggalian karakter adalah poin utama menurut Windy. Poin ini sangat dibutuhkan sebelum kamu mulai menulis ceritamu. Bagian ini bisa kamu gunakan untuk memperjelas apa yang sedang dilakukan sang tokoh di dalam paragrapmu. Body language di sini umumnya termasuk ekspresi wajah dan gerak-geriknya yang nanti butuh kamu munculkan berkali-kali dalam tulisanmu. Misalnya, tokohmu punya kebiasaan mengetuk-ngetukkan kukunya di meja saat gugup, memegang ujung bajunya saat sedang takut, menggerak-gerakkan kakinya saat sedang tegang, membelalakkan matanya saat dia sedang berbicara menggebu-gebu, menaikkan satu alisnya saat tidak yakin dengan apa yang dikatakan orang lain.

3. JANGAN LUPA DESKRIPSIKAN BARANG-BARANG MILIK—ATAU DI SEKITAR—TOKOHMU
Penokohan dalam sebuah cerita adalah refleksi dari manusia. Dalam penjelasannya, Windry memaparkan bahwa karakter imajiner kita juga punya barang-barang tertentu bahkan perkakas disekitar mereka. Semisal, tokohmu adalah seorang fashionista yang memiliki brand favorit, tokohmu memiliki sebuah ransel butut yang merupakan hadiah dari pacar pertamanya dan selalu dipakainya, suka memakai celana belel yang menjadi ciri khasnya, suka pakai bando telinga kucing, fanatik dengan warna merah sehingga hampir semua barangnya berwarna merah. Di dalam kamarnya memiliki kaca setinggi si tokoh, dan sebagainya.

4. PIKIRKAN JUGA DENGAN PROPERTI LAIN YANG DIMILIKI TOKOH-TOKOHMU
Definisi properti yang diartikan Windry disini meliputi rumah, kendaraan, dan sebagainya. Misalnya kamu akan mendeskripsikan dimana tokohmu tinggal. Tinggal dirumah, apartemen, kos, atau masih ikut orang tuanya. Jika sudah memiliki rumah, apakah dia mendapatkannya dengan KPR atau langsung bayar tunai saat membeli? Lalu apakah tokohmu punya kendaraan pribadi? Dia punya motor atau mobil? Apakah masih kredit atau sudah lunas? Beli sendiri atau masih dibelikan orangtua? Atau diam-diam tokohmu menyimpan banyak emas batangan sebagai tabungannya? 

5. APAKAH TOKOHMU MEMILIKI BARANG KESAYANGAN? ATAU BAHKAN HEWAN PELIHARAAN?
Sama seperti halnya tokoh dalam dunia nyata (baca: manusia), tokoh dalam imajinasimu juga harus memiliki benda kesayangan agar terkesan lebih hidup dalam cerita yang kamu buat. Benda kesayangan disini bisa berupa benda kenangan juga. Kamu juga bisa menceritakan hewan peliharaan sang tokoh juga. Atau mungkin dia masih menyimpan dengan apik buku tahunan kelulusan SMAnya yang dia museumkan di sebuah lemari karena disitu ada foto mantan pacar pertamanya, dia adalah kolektor mainan mobil-mobilan misalnya, dia memiliki sebuah kamera kesayangan karena kamera itu adalah kamera pertama yang ia miliki sejak menjadi photographer 7 tahun lalu.

6. JANGAN LUPA, PIKIRKAN HOBI PARA TOKOHMU
Windry sendiri mengaku betapa mengasyikkannya jika tokoh imajinermu memiliki hobi seperti halnya dirimu, kan? Nah, jadi kamu pun bisa memikirkan hobi apa yang cocok untuk tokohmu. Mungkin tokohmu itu movie freak, jadi dia memiliki banyak tiket-tiket bioskop di tas, saku dan pastinya di dompetnya. Mungkin tokohmu itu kutu buku yang lebih memilih lapar daripada tidak membeli buku terbaru. Dia suka memesan cappuchinno. Dia lebih memilih nasi goreng daripada mi goreng, lebih suka kopi Americano dari pada teh tawar. Lebih suka menaiki sepeda biasa daripada menaiki motor atau mobil. Pokonya hobi yang ‘dia’ banget.

7. KEPRIBADIAN TOKOHMU SEPERTI APA?
Setiap orang (baca: karakter imajinermu) memiliki kepribadian tersendiri. Kepribadian itu jiwanya tokoh. Windry menegaskan bahwa kamu wajib menetukan terlebih dahulu apakah tokohmu itu seorang introvert, ambivert, atau ekstrovert? Teledor, tidak rapi atau perfeksionis?, melankolis, plegmatis, atau sanguine? Cerewetkah? Pendiamkah? Suka mengatur atau bossykah? Penakut? Pecundang? Pemberani? Ataukah karaktermu memiliki watak licik? Jahil? Humoris? Konyol?
Penentuan kepribadian tokoh ini sama pentingnya dengan menentukan apakah karakter yang kita ciptakan berjenis kelamin lelaki atau perempuan. Karena perbedaan dan persamaan karakter dalam ceritamu adalah pemicu adanya konflik. Penentuan karakter tokoh akan berimbas pada perilaku sang tokoh, gestur yang mereka tunjukkan, tingkat emosi mereka. Windry sendiri percaya bahwa penokohanlah penentu jalan cerita.

8. LATAR BELAKANG KEHIDUPAN TOKOH-TOKOHMU
Menurut Windry dalam poin kedelapannya ini, sangat diperlukan beberapa lembar untuk menuliskan latar belakang sang tokoh hingga dia menjadi ‘sekarang’ (menjadi seperti saat ini di cerita). Jangan bertele-tele dan fokus saja tentang arah hidup sang tokoh. Ini adalah salah satu gambar Windry Ramadhina demi mendapatkan gambaran mendalam tentang tokoh-tokohnya.

Itulah 8 poin penting yang selama ini digunakan Windry untuk merancang penokohan dalam novel-novelnya. Semoga bermanfaat untukmu mengenal secara mendalam tokoh imajiner dalam ceritamu.

INGIN MENGENAL DUNIA? MEMBACALAH
INGIN DIKENAL DUNIA? MENULISLAH

Sumber: http://seputarkuliah.com/8-poin-penting-dalam-menulis-dan-penggalian-karakter-ala-penulis-windry-ramadhina/

Jurusan Akuntansi

Jurusan Akuntansi? Halo. Um, saya termasuk pribadi yang cukup menyukai akuntansi. Sebenarnya saya juga masih labil apakah mau masuk jurusan akuntansi untuk kuliah nanti atau tidak, tapi saya menemukan artikel ini. Semoga bisa membantu informasi bagi siapapun yang berminat :)



APA SIH AKUNTANSI ITU?
Akuntansi adalah proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan. Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat. Laporan tersebut digunakan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak berkepentingan lain, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.
Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”. Maksudnya gimana? Dari laporan keuangan dan catatannya, kita bisa tau kondisi dan aktifitas perusahaan. Dari laporan keuangan kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya.

NAH APA AJA SIH YANG DIPELAJARI DI JURUSAN AKUNTANSI?
Pada semester 1 dan 2 lo akan dapet mata kuliah pengantar akuntansi (principle accounting). Di pengantar akuntansi ini bakal diajarin mulai dari apa itu akuntansi, siklus akuntansi, akuntansi perusahaan dagang, jasa, dll. Jadi bakal diajarin mulai dari awal banget.
Nah kalo udah tahun kedua lo akan dapet akuntansi tingkat menengah (intermediate accounting). Disini itungannya udah mulai agak rumit, udah ketemu akar dan pangkat, dengan pemahaman yg rumit pula. Misalnya pas ngitung obligasi dan turunan-turunannya.

Tahun ketiga akan dapet akuntansi tingkat lanjutan (advance accounting). Di akuntansi tingkat lanjutan ini kamu bakal mempelajari transaksi merger dan akuisisi perusahaan.
Secara umum, itung-itungan di akuntansi ga rumit, cuman butuh pemahaman yang tinggi aja. Jadi kalo gue bilang sih, jurusan akuntansi lebih ke pemahaman dari pada ngitung. Soalnya nanti ujian maupun kerja boleh pake kalkulator, bahkan pas kerja lo bakal pake software. Selain tingkat pemahaman yang tinggi juga butuh ketelitian juga, soalnya nanti di dunia kerja lo bisa jadi bakal berhadapan pada ribuan transaksi dan angka-angka.

Selain itu, lo bakal dapet mata kuliah lain seperti ekonomi, manajemen, perpajakan dan auditing. Ekonomi dan manajemen diajarin karena memang akuntansi berhubungan dengan keuangan dan pengambilan keputusan. Perpajakan dan auditing diajarin juga di akuntansi karena nanti ilmunya bakal banyak beririsan. Pajak itu nanti ditetapkan atas laporan keuangan perusahaan. Sedangkan auditing (lap keuangan) bisa dibilang kebalikannya akuntansi, jadi dari laporan keuangan dianalisis sampai ke bukti transaksinya.



APAKAH SMA IPA BISA BAKAL BISA MENYESUAIKAN DIRI KULIAH DI AKUNTANSI?
Seperti yang telah gue jelasin di atas, di awal semester 1 semua mahasiswa bakal dapet mata kuliah akuntansi dasar, yang mana akan dijelasin akuntansi mulai dari awal banget. Kalo lo bisa mengikuti perkuliahan dari dasar tersebut dengan baik, maka harusnya sih ga akan jadi masalah. Gue saranin sih sebelum memutuskan, alangkah baiknya lo baca-baca dulu materi akuntansi SMA agar punya gambaran.

LULUSAN DAN GELAR DI JURUSAN AKUNTANSI
Lulusan S1 akuntansi disebut Sarjana Akuntansi. Untuk dapat disebut sebagai Akuntan, lulusan S1 Akuntansi harus menyelesaikan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) yang lamanya 2 semester atau 1 tahun. Setelah itu berhak mendapat Register Negara, dan boleh mengikuti Ujian Sertifikasi Akuntan.

Gelar lulusan S1 akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.A), contoh Tasya Kamila S.A. Nah kalo udah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi, maka lo akan dapet gelar akuntan. Contoh: Tasya Kamila S.A., Ak.
________________________________________________
PROSPEK KERJA LULUSAN AKUNTANSI
Untuk dapat melamar kerja di perusahaan, lo ga mesti bergelar akuntan dulu. Setelah lulus lo udah bisa bekerja di berbagai perusahaan. Lulusan akuntansi bisa bekerja di berbagai jenis perusahaan karena di setiap perusahaan dengan skala tertentu pasti membutuhkan pengelola transaksi keuangan. Selain itu lulusan akuntansi jg banyak yang berkecimpung di kantor akuntan publik (KAP) atau membuka praktik sendiri.
Nah untuk membuka praktik sendiri, lo mesti mendapatkan ijin praktik sebagai Akuntan Publik, yang mana mesti lulus pendidikan profesi akuntansi dulu.

___________________________________________________________
PERGURUAN TINGGI YANG TERDAPAT JURUSAN AKUNTANSI
Beberapa Universitas yang menyediakan jurusan akuntansi yang terakreditasi A yaitu:
• Universitas Airlangga, Surabaya
• Universitas Padjadjaran, Bandung
• Universitas Trisakti, Jakarta Barat
• Universitas Sam Ratulangi, Manado
• Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta
• Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
• Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
• Universitas Andalas, Padang
Untuk menambahkan PERGURUAN TINGGI lainnya, silahkan tulis dikomentar.


Sumber: http://seputarkuliah.com/jurusan-akuntansi/

Cerita Singkat tentang Generasi Muda

Generasi muda adalah generasi yang mencari identitas diri. Identitas diri bukanlah tentang fisik, ras, warna kulit, gender, pendapat orang lain maupun sahabat tentang kamu.

Tapi tentang bagaimana Dia berpendapat tentang kamu. bukan karena kamu bisa menjadi seorang sukses, berhasil, memiliki banyak penghargaan, namun tentang bagaimana kamu memberikan itu semua atas nama Tuhan dan untuk Tuhan.



Dia memberikan berbagai macam talentanya yang berbeda untuk kamu. Kamu tidak perlu berbuat ini, berbuat itu untuk sekedar menerima pendapat orang lain kalau "lo keren", "lo hebat". bukan karena kamu membolos kelas, melanggar aturan sehingga kamu dibilang keren. Kamu memang sebenarnya sudah keren dari lahir, karena kamu diberikan talenta oleh-Nya dan diciptakan segambar dan serupa denganNya.

So, carilah identitas dirimu yang apa adanya untuk berserah kepada-Nya, kembangkan talentamu dan jangan melakukan hal tak perlu hanya untuk dibilang keren. "jangan mudah puas atas keberhasilanmu", "selalu berserah dan bukan terserah kepada-Nya"

- bacaan ini juga merupakan topik dari acara TV: Generasi Zeru di RTV -