Catatan Harian Rie 2
April-Mei, 2016
Mengapa yang berharap lebih,
tak mendapatkan?
Mengapa yang tak berharap,
justru mendapatkan?
Kenapa yang berharap lebih dibuat jatuh dan gagal? Apa karena mencegahnya
agar tak sombong? Apa untuk menguji kerendahan hati dan keegoisannya? Apa
karena harga dirinya yang terlalu tinggi? Lalu, apa yang terjadi bila mereka
tak berubah, bertahan dengan ego mereka? Apa yang terjadi bila mereka justru
rendah diri, merasa tak mampu dan akhirnya menyerah? Salahkah? Salahkah orang
yang seperti ini? Orang bilang, harapan = usaha. Apakah usaha ini begitu rendah
sampai tak bisa memenuhi harapan?
Lalu bagaimana dengan yang tak berharap, namun mendapatkan? Apakah ini
juga ujian tentang keegoisan dan kesombongan? Apakah yang ia dapat memang
sebuah hasil dari usaha? Atau mungkin kesempatan yang didapat? Keberuntungan?
Mengapa terkesan jika ia sangat beruntung? Usaha apa yang dilakukannya sampai
ia mendapatkan atau memenuhi harapan itu? Apa itu karena ia rendah hati?
Mengapa orang seperti ini seringkali dibilang sebagai orang yang benar?
Tuhan memiliki rencana indah untuk setiap umatnya. Apakah ini juga bagian
dari rencananya? Apakah ini sebuah jalan yang benar untuk mencapai apa yang Ia
inginkan? Atau sebenarnya kita sedang tersesat, dan memilih sebuah pilihan yang
salah?
Sederhananya, ikhlaskan. Berpasrah kepada Tuhan, lakukan usaha yang
terbaik sambil berdoa kepada-Nya. Tuhan mengetahui apa yang diinginkan, dan
bila tidak mengabulkan harapan itu, mungkin itu bukan yang terbaik untuk kita.
Atau mungkin Ia tahu bahwa sesungguhnya kita tak mampu untuk mewujudkannya.
Walaupun sulit, waktu akan membuat kita mengerti mengapa setiap kejadian yang
ada didalam hidup kita ini terjadi. Mungkin suatu saat nanti, diri ini bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas tadi.
Ada yang berkata, Tuhan mengabulkan
doamu dengan tiga cara. Ya, akan Kuberikan sekarang. Nanti, Aku akan melihat
dulu usahamu. Tidak, Aku memiliki yang lebih baik. Benarkah itu? Ketika
saya memikirkan ini, saya selalu menarik napas dalam-dalam, memercayai bahwa
suatu hari nanti dapat melihat rencana Tuhan yang terbaik untuk diri saya
sendiri. Menemukan bahwa kesedihan dan kegagalan pada hari ini bisa menjadi hal
yang baik suatu hari nanti.
Bukankah hidup itu indah dan menarik? Kamu tidak akan pernah tahu apa yang
akan terjadi pada hari ini. Karena itu, jangan membawa penyesalan pada hari
kemarin dan jalani hari ini dan esok dengan lebih baik dan penuh harapan. Masa
depan yang jauh dan luas terbentang diluar sana.
Semoga, kita semua pelan-pelan menemukan siapa diri kita sebenarnya dan
menjadi yang terbaik dari diri kita.
Regards,
Himawari Natalia