Kamis, 12 Mei 2016

Catatan Harian Rie 2

Catatan Harian Rie 2

April-Mei, 2016

Mengapa yang berharap lebih, tak mendapatkan?
Mengapa yang tak berharap, justru mendapatkan?

Kenapa yang berharap lebih dibuat jatuh dan gagal? Apa karena mencegahnya agar tak sombong? Apa untuk menguji kerendahan hati dan keegoisannya? Apa karena harga dirinya yang terlalu tinggi? Lalu, apa yang terjadi bila mereka tak berubah, bertahan dengan ego mereka? Apa yang terjadi bila mereka justru rendah diri, merasa tak mampu dan akhirnya menyerah? Salahkah? Salahkah orang yang seperti ini? Orang bilang, harapan = usaha. Apakah usaha ini begitu rendah sampai tak bisa memenuhi harapan?

Lalu bagaimana dengan yang tak berharap, namun mendapatkan? Apakah ini juga ujian tentang keegoisan dan kesombongan? Apakah yang ia dapat memang sebuah hasil dari usaha? Atau mungkin kesempatan yang didapat? Keberuntungan? Mengapa terkesan jika ia sangat beruntung? Usaha apa yang dilakukannya sampai ia mendapatkan atau memenuhi harapan itu? Apa itu karena ia rendah hati? Mengapa orang seperti ini seringkali dibilang sebagai orang yang benar?

Tuhan memiliki rencana indah untuk setiap umatnya. Apakah ini juga bagian dari rencananya? Apakah ini sebuah jalan yang benar untuk mencapai apa yang Ia inginkan? Atau sebenarnya kita sedang tersesat, dan memilih sebuah pilihan yang salah?

Sederhananya, ikhlaskan. Berpasrah kepada Tuhan, lakukan usaha yang terbaik sambil berdoa kepada-Nya. Tuhan mengetahui apa yang diinginkan, dan bila tidak mengabulkan harapan itu, mungkin itu bukan yang terbaik untuk kita. Atau mungkin Ia tahu bahwa sesungguhnya kita tak mampu untuk mewujudkannya. Walaupun sulit, waktu akan membuat kita mengerti mengapa setiap kejadian yang ada didalam hidup kita ini terjadi. Mungkin suatu saat nanti, diri ini bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas tadi.

Ada yang berkata, Tuhan mengabulkan doamu dengan tiga cara. Ya, akan Kuberikan sekarang. Nanti, Aku akan melihat dulu usahamu. Tidak, Aku memiliki yang lebih baik. Benarkah itu? Ketika saya memikirkan ini, saya selalu menarik napas dalam-dalam, memercayai bahwa suatu hari nanti dapat melihat rencana Tuhan yang terbaik untuk diri saya sendiri. Menemukan bahwa kesedihan dan kegagalan pada hari ini bisa menjadi hal yang baik suatu hari nanti.

Bukankah hidup itu indah dan menarik? Kamu tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi pada hari ini. Karena itu, jangan membawa penyesalan pada hari kemarin dan jalani hari ini dan esok dengan lebih baik dan penuh harapan. Masa depan yang jauh dan luas terbentang diluar sana.

Semoga, kita semua pelan-pelan menemukan siapa diri kita sebenarnya dan menjadi yang terbaik dari diri kita.


Regards, 
Himawari Natalia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar