Kamis, 22 Februari 2018

Review Duet: Pertemuan yang Mengubah Hidup

Review Duet: Pertemuan yang Mengubah Hidup


Judul Buku: Duet
Penulis: Angela Marchelin, Nita Ramadhita, Ryvannafiza
ISBN: 978-602-7742-08-6
Penerbit: Haru
Editor: Tia Widiana
Design Cover: Saiful Rohman
Tahun Terbit: November 2012
Tebal Buku: 220 hlm
Harga: Rp. 39.000

Blurb: Jika Young Hee tak menyukai kopi, ia tak akan pernah bertemu dengan Martin Jo yang selalu berlagak percaya diri.
Jika Tae Joon tak punya mimpi mengejar matahari terbenam, ia tak akan pernah melihat Na Bi di kamera bututnya.
Jika Min Woo tidak merusak CD limited edition suatu boyband, ia tak akan pernah berurusan dengan seorang fanboy seperti Sun Ho.
Pertemuan pertama itu membekas dengan kuat di benak mereka masing-masing, menjadi hari yang tak akan pernah mereka lupakan. Hari yang tak pernah mereka sangka akan menjadi titik tolak perubahan besar pada hidup mereka masing-masing...
Duet adalah kumpulan novela dari 3 pemenang Korean Story Contest 2012.
 

Ringkasan Buku: Duet memiliki tiga cerita novela, berjudul Black Café, Chasing The Sunset, dan Duet. Ketiga cerita ini memiliki latar yang sama, yaitu Korea. Wajar, buku ini merupakan kumpulan novela dari pemenang korean story contest pada tahun 2012.
Setiap cerita memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing. Black Café berkisah tentang percintaan antara Young Hee—manajer kafe yang trauma terhadap laki-laki—dan Martin Jo—calon inverstor kafe yang selalu berlagak percaya diri.
Chasing The Sunset berkisah tentang Tae Joon yang terobsesi untuk memotret matahari terbenam dan jatuh cinta kepada Na Bi, seorang gadis yang dipotretnya dan tidak bisa balas mencintainya karena penyakit psikologis yang diderita.
Sedangkan Duet berkisah tentang Min Woo yang sedang menjalankan observasi kuliahnya dan menjadikan Sun Ho—seorang fanboy Korea—sebagai subjek. Mereka pun bersama-sama untuk mengikuti lomba audisi duet bersama di salah satu agensi musik Korea.

Fisik Buku: Secara fisik, sampulnya menarik karena menunjukkan seluruh unsur cerita(meja, kursi, dan cangkir kafe, kamera dan senja, serta judul Duet yang didesain unik). Sedangkan bagian isi, semua telah diatur dengan tepat sehingga nyaman dibaca. Tambahan footnote untuk terjemahan kata-kata bahasa Korea(juga beberapa bahasa Belanda) yang asing juga menambah nilai poin penampilan buku ini.

Kelebihan Buku: Ketiga cerita memiliki keunikan masing-masing dan berhasil membuat pembaca terhibur. Alur cerita ditulis dengan rapi dan runtut, nyaris tidak ada plot hole sehingga setiap saya selesai membaca tidak ada lagi pertanyaan atau rasa penasaran tentang cerita. Jika mau cerita yang manis dan romantis bacalah Black Café. Jika menginginkan sebuah cerita yang mengharukan bacalah Chasing The Sunset. Jika suka cerita ringan dengan pesan moral baca cerita Duet.

Kelemahan Buku: Karakter Martin Jo bagi saya masih terlalu sempurna dan nyaris tanpa cela. Sifatnya yang berlagak percaya diri tidak terlihat sebagai kekurangan sama sekali. Di akhir cerita Duet juga agak sedikit samar tentang tugas yang dilakukan Min Woo. Apakah berhasil atau tidak, dan bagaimana tentang ia menyelesaikannya. Mungkin, penulis tidak ingin fokus terhadap hal itu, tetapi saya sangat menyayangkan tidak diceritakan juga. Padahal tugas itu adalah faktor utama dan bagian dari prolog yang membuat tokoh terjebak dalam situasi.

Penutup: Kumpulan novela Duet adalah buku yang menyenangkan untuk dibaca, terutama bagi penggemar cerita dengan latar Korea. Semoga para penulis(Angela Marchelin, Nita Ramadhita, dan Ryvannafiza) dapat berkarya lebih baik lagi.

Salam,
Himawari Natalia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar